Katakan Cinta Pada Bahasa Arab!
Oleh : Faridatul
Latifah
Siapa
yang tak mengenal Bahasa Arab? Bahasa ibu kitab suci umat Islam yang kini
kepopulerannya mulai merangkak naik setelah PBB menetapkan bahasa ini menjadi
bahasa resmi, bersanding dengan lima bahasa resmi lainnya. Yaitu Cina, Inggris,
Prancis, Rusia, dan Spanyol. Indonesia yang notabenenya mayoritas agama Islam
juga sudah sangat akrab dengan bahasa asing yang satu ini. Hanya sekedar akrab saja, mengapa begitu? Karena tidak semua warga
Indonesia yang beragama Islam mau mempelajari bahasa yang satu ini, bahkan
terkesan menganaktirikan bahasa pemersatu umat Islam. Hanya segelintir orang
Islam di Indonesia saja yang mau mempelajari bahasa Arab.
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa
mereka enggan mempelajari bahasa Arab, mulai dari bahasa Arab tidak sekeren
bahasa asing lainnya, bahasa Arab itu sulit untuk ditaklukan, bahasa Arab tidak
selaku Bahasa Inggris di dunia kerja, bahasa Arab itu kuno, sudah terlalu tua
untuk mempelajari bahasa Arab, dan serentetan alasan lain yang seperti
dijadikan tameng untuk menjauhkan diri dari bahasa yang mungkin tidak menarik
perhatian mereka untuk mempelajarinya itu. Mungkin, sebagian orang sudah
mengetahui beberapa keistimewaan bahasa Arab. Seperti merupakan bahasa Al-Qur’an
dan bahasa pemersatu umat Islam di dunia, serta keistimewaan lainnya. Namun,
tahukah Anda jika bahasa Arab juga memiliki pengaruh untuk pendidikan?
Pertama, mempermudah penguasaan terhadap
ilmu pengetahuan. Islam sangat menekankan pentingnya aspek pengetahuan melalui
membaca, seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq ayat 1 : “Bacalah
dengan nama Rabb-mu yang menciptakan.”. Melalui bahasa Arab, orang
dapat meraih ilmu pengetahuan. Sebab bahasa Arab telah menjadi saran pentransfer
pengetahuan. Bukti konkretnya, banyak ulama yang mengabadikan berbagai disiplin
ilmu dalam bait-bait syair yang lebih dikenal dengan nazham ( manzhumah atau nazhaman). Dengan ini, seseorang relatif
lebih mudah mempelajarinya, lantaran tertarik dengan susunan dan keindahan
syairnya, selain menjadi keharusan untuk menghafalnya bagi orang-orang yang
ingin benar-benar menguasainya dengan baik.
Kedua, meningkatkan ketajaman daya
pikir. Seperti yang pernah dikatakan oleh Umar bin Khaththab,”Pelajarilah
bahasa Arab, Sesungguhnya ia dapat menguatkan akal dan menambah kehormatan.”. Pengkajian
bahasa Arab dapat meningkatkan daya pikir seseorang, lantaran di dalam Bahasa
Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat. Hal
itu akan mengundang seseorang untuk mengoptimalkan daya imajinasi. Dan ini
salah satu faktor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual
seseorang. Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkannya.
Ketiga, memengaruhi pembinaan akhlak. Orang
yang menyelami bahasa Arab, akan membuktikan bahwa bahasa ini merupakan saran
untuk membentuk moral dan memangkas perangai kotor. Berkaitan dengan itu, Ibnu Taimiyah berkata : “Ketahuilah,
perhatian terhadap bahasa Arab akan berpengaruh sekali terhadap daya
intelektualitas, moral, agama (seseorang) dengan pengaruh yang sangat kuat lagi
nyata. Demikian juga akan mempunyai efek positif untuk berusaha meneladani
generasi awal umat ini dari kalangan sahabat, tabi'in dan meniru mereka, akan
meningkatkan daya kecerdasan, agama dan etika.”. Misalnya, penggalan
syair yang dilantunkan Habib bin Aus yang menganjurkan berperangai dengan
akhlak yang baik :
يـَعِيْشُ المْـَرْءُ مَا اسْتَحْيـَا بِخَيْرٍ وَيَبْـقَى العُودُ مَا بَقِيَ اللِّحَاءُ
فَلاَ وَاللهِ مَا فِي العَيْشِ خَيْـــرٌ وَلاَ الدُّنْيـَا إِذَا ذَهَبَ الْحَيَاءُ
Manusia
senantiasa dalam kebaikan, selama ia memiliki rasa malu
Batang
pohon senantiasa abadi, selama kulitnya belum terkelupas
Demi
Allah, tidak ada sedikit pun kebaikan dalam kehidupan
Demikian
juga di dunia, bila rasa malu telah hilang sirna
Juga ada untaian syair
Syafi’i yang melecut orang agar menghindari tabiat buruk :
إِذَا رَمَيْتَ أَنْ تَحْيَا سَلِيْمًا مِنَ
الرَّدَى وَدِيْنُكَ مَوْفُوْرٌ وَعِرْضُـكَ صَيـِّنُ
فَلاَ يَنْطِقـَنَّ مِنْكَ اللِّساَنُ بِسَـوءَةٍ فَكُلُّــكَ سَوْءَاتٌ وَلِلنَّاسِ أَعْيـُنُ
فَلاَ يَنْطِقـَنَّ مِنْكَ اللِّساَنُ بِسَـوءَةٍ فَكُلُّــكَ سَوْءَاتٌ وَلِلنَّاسِ أَعْيـُنُ
Bila
dirimu ingin hidup dengan bebas dari kebinasaan,
(juga)
agamamu utuh dan kehormatanmu terpelihara,
Janganlah
lidahmu mengungkit cacat orang,
Tubuhmu
sarat dengan aib, dan orang (juga) memiliki lidah
Ketiga alasan di atas dapat menjawab
pertanyaan ‘seberapa pentingkah pendidikan bahasa Arab?’, terutama pendidikan bahasa Arab di Indonesia.
Lalu, bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda mengenal lebih jauh tentang bahasa
Arab? Jika belum, maka kenallah mulai saat ini juga, seperti kata pepatah : “Tak
kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.”. Karena bahasa Arab
memiliki keistimewaan dan manfaat yang tak dimiliki oleh bahasa asing lainnya. Jika
Anda telah mengenal lebih jauh tentang bahasa Arab, maka bersiap-siaplah untuk
mengatakan cinta pada bahasa Arab.
0 Commentary
Review please.. :)