Katakan Cinta Pada Bahasa Arab ( Essay MPA JBSA UNJ 2014)

Fa // Senin, 25 Agustus 2014


Katakan Cinta Pada Bahasa Arab!
Oleh : Faridatul Latifah

 Siapa yang tak mengenal Bahasa Arab? Bahasa ibu kitab suci umat Islam yang kini kepopulerannya mulai merangkak naik setelah PBB menetapkan bahasa ini menjadi bahasa resmi, bersanding dengan lima bahasa resmi lainnya. Yaitu Cina, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol. Indonesia yang notabenenya mayoritas agama Islam juga sudah sangat akrab dengan bahasa asing yang satu ini. Hanya sekedar akrab saja, mengapa begitu? Karena tidak semua warga Indonesia yang beragama Islam mau mempelajari bahasa yang satu ini, bahkan terkesan menganaktirikan bahasa pemersatu umat Islam. Hanya segelintir orang Islam di Indonesia saja yang mau mempelajari bahasa Arab.

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa mereka enggan mempelajari bahasa Arab, mulai dari bahasa Arab tidak sekeren bahasa asing lainnya, bahasa Arab itu sulit untuk ditaklukan, bahasa Arab tidak selaku Bahasa Inggris di dunia kerja, bahasa Arab itu kuno, sudah terlalu tua untuk mempelajari bahasa Arab, dan serentetan alasan lain yang seperti dijadikan tameng untuk menjauhkan diri dari bahasa yang mungkin tidak menarik perhatian mereka untuk mempelajarinya itu. Mungkin, sebagian orang sudah mengetahui beberapa keistimewaan bahasa Arab. Seperti merupakan bahasa Al-Qur’an dan bahasa pemersatu umat Islam di dunia, serta keistimewaan lainnya. Namun, tahukah Anda jika bahasa Arab juga memiliki pengaruh untuk pendidikan?

Pertama, mempermudah penguasaan terhadap ilmu pengetahuan. Islam sangat menekankan pentingnya aspek pengetahuan melalui membaca, seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq ayat 1 : “Bacalah dengan nama Rabb-mu yang menciptakan.”. Melalui bahasa Arab, orang dapat meraih ilmu pengetahuan. Sebab bahasa Arab telah menjadi saran pentransfer pengetahuan. Bukti konkretnya, banyak ulama yang mengabadikan berbagai disiplin ilmu dalam bait-bait syair yang lebih dikenal dengan nazham ( manzhumah atau nazhaman). Dengan ini, seseorang relatif lebih mudah mempelajarinya, lantaran tertarik dengan susunan dan keindahan syairnya, selain menjadi keharusan untuk menghafalnya bagi orang-orang yang ingin benar-benar menguasainya dengan baik.

Kedua, meningkatkan ketajaman daya pikir. Seperti yang pernah dikatakan oleh Umar bin Khaththab,”Pelajarilah bahasa Arab, Sesungguhnya ia dapat menguatkan akal dan menambah kehormatan.”. Pengkajian bahasa Arab dapat meningkatkan daya pikir seseorang, lantaran di dalam Bahasa Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat. Hal itu akan mengundang seseorang untuk mengoptimalkan daya imajinasi. Dan ini salah satu faktor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual seseorang. Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkannya.

Ketiga, memengaruhi pembinaan akhlak. Orang yang menyelami bahasa Arab, akan membuktikan bahwa bahasa ini merupakan saran untuk membentuk moral dan memangkas perangai kotor. Berkaitan dengan itu, Ibnu Taimiyah berkata : “Ketahuilah, perhatian terhadap bahasa Arab akan berpengaruh sekali terhadap daya intelektualitas, moral, agama (seseorang) dengan pengaruh yang sangat kuat lagi nyata. Demikian juga akan mempunyai efek positif untuk berusaha meneladani generasi awal umat ini dari kalangan sahabat, tabi'in dan meniru mereka, akan meningkatkan daya kecerdasan, agama dan etika.”. Misalnya, penggalan syair yang dilantunkan Habib bin Aus yang menganjurkan berperangai dengan akhlak yang baik :

يـَعِيْشُ المْـَرْءُ مَا اسْتَحْيـَا بِخَيْرٍ وَيَبْـقَى العُودُ مَا بَقِيَ اللِّحَاءُ
فَلاَ وَاللهِ مَا فِي العَيْشِ خَيْـــرٌ وَلاَ الدُّنْيـَا إِذَا ذَهَبَ الْحَيَاءُ

Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama ia memiliki rasa malu
Batang pohon senantiasa abadi, selama kulitnya belum terkelupas
Demi Allah, tidak ada sedikit pun kebaikan dalam kehidupan
Demikian juga di dunia, bila rasa malu telah hilang sirna

Juga ada untaian syair Syafi’i yang melecut orang agar menghindari tabiat buruk :

إِذَا رَمَيْتَ أَنْ تَحْيَا سَلِيْمًا مِنَ الرَّدَى وَدِيْنُكَ مَوْفُوْرٌ وَعِرْضُـكَ صَيـِّنُ
فَلاَ يَنْطِقـَنَّ مِنْكَ اللِّساَنُ بِسَـوءَةٍ فَكُلُّــكَ سَوْءَاتٌ وَلِلنَّاسِ أَعْيـُنُ


Bila dirimu ingin hidup dengan bebas dari kebinasaan,
(juga) agamamu utuh dan kehormatanmu terpelihara,
Janganlah lidahmu mengungkit cacat orang,
Tubuhmu sarat dengan aib, dan orang (juga) memiliki lidah

Ketiga alasan di atas dapat menjawab pertanyaan ‘seberapa pentingkah pendidikan bahasa Arab?’,  terutama pendidikan bahasa Arab di Indonesia. Lalu, bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda mengenal lebih jauh tentang bahasa Arab? Jika belum, maka kenallah mulai saat ini juga, seperti kata pepatah : “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.”. Karena bahasa Arab memiliki keistimewaan dan manfaat yang tak dimiliki oleh bahasa asing lainnya. Jika Anda telah mengenal lebih jauh tentang bahasa Arab, maka bersiap-siaplah untuk mengatakan cinta pada bahasa Arab.

0 Commentary

Review please.. :)